Indentitas
Buku
Judul buku : Di Bawah Naungan Cinta
Pengarang : Ibnu Hazm El Andalusy
Katagori :
Novel islami
Penerbit :
Republika dan pesantren Basmala Indonesia
Tahun terbit : Cetakan I, Juni 2006
Halaman :
295 halaman
Gambaran
isi buku
Di dalam buku ini Ibnu
Hazm mencurahkan segala kejadian yang berhubungan dengan cinta yang pernah
beliau alami sendiri atau dialami oleh orang-orang disekelilingnya. Beliau
menyajikan cerita-cerita nyata itu dalam beberapa bab, yang masing-msing dari
cerita nyata itu diletakkan didalam bab tertentu. Ada sekitar tiga puluh bab
dalam buku ini yang semuanya itu berhubungan dengan masalah percintaan, mulai
dari perkenalan mengenai cinta yang dibahas dalam bab pertama yaitu membicarakan
tentang hakikat cinta sampai bab yang terakhir yang sangat penuh dengan pesan
moral yaitu keutamaan menjaga kesucian dalam cinta.
Dalam
buku ini tertulis, Sesungguhnyalah alasan terbesar yang paling sering
menumbuhkan cinta adalah keindahan fisik. Pada dasarnya, jiwa itu indah dan
selalu terpikat pada segala sesuatu yang indah. Ia gandrung pada
keindahan-keindahan.
Manakala
jiwa seseorang gandrung pada jiwa yang lain, dan ternyata dibalik jiwa orang
yang digandrunginya itu terdapat sesuatu yang menyerupai dirinya, maka jiwanya
akan akan semakin tertarik dan tersambung dengan jiwa orang yang digandrunginya
itu. Itulah cinta hakiki. Namun, bila ternyata dibalik jiwa orang yang
digandrunginya itu tak ada sesuatu yang menyerupai jiwanya, maka cintanya
sebatas keindahan fisik semata. Dan itulah yang disebut syahwat.
Dari
pernyatan itu kita bisa mengambil pelajaran antara perbedaan cinta yang hakiki
dengan cinta syahwat. Selain itu, dalam buku ini juga menyajikan banyak hal lagi
tentang cinta diantaranya tentang tanda-tanda orang jatuh cinta, penyebab orang
jatuh cinta,cara pengungkapan cinta, orang-orang yang ikut dalam masalah cinta,
masalah yang muncul dalam bercinta, hal yang buruk dalam cinta, dan lain
sebagainya.
Didalam bagian lainnya
juga membahas tentang Keutamaan Menjaga Kesucian dalam Cinta. Di dalamnya
menceritakan bahwa cinta itu mempunyai dua potensi yaitu bisa membawa orang
yang sedang merasakannya kelembah kemaksiatan, hal itu bisa terjadi jika orang
itu hanya menuruti hawa nafsunya saja dan bisa membawa kepada kebaikan, hal itu
bisa terjadi jikalau orang itu menggunakan hati yang tulus dan akal yang sehat
dalam mencintai. Dalam buku ini juga diceritakan kisah nyata seorang pemuda
yang rela membakar tangannya diatas api hanya dikarenakan ingin menjaga dirinya
dari rayuan setan yang ada dalam dirinya berupa hawa nafsu yang pada waktu itu
mengajaknya untuk melakukan maksiat dengan seorang perempuan yang ia kagumi.
Subhanallah saya sungguh kagum pada sikap pemuda itu, dia ingin menyadarkan
bahwa api yang sedang ia rasakan pada saat itu belumlah seberapa rasa panasanya
bila dibandingkan dengan panasnya api neraka.
Itulah
sebahagian alur yang dapat kita pahami bersama, dimana didalam buku ini lebih
membimbing sipembaca untuk tidak menyalahgunakan cintanya.
Komentar
Kelebihan
Untuk keseluruhan isi
buku ini sungguh sangat menarik untuk dibaca. Buku ini bisa dijadikan sumber
inspirasi seseorang dalam menghadapi sebuah rasa yang suci awalnya namun
tercemar dalam perjalanannya yaitu cinta. Agar para pembaca bisa
menjaga rasa cintanya agar tetap suci, mungkin buku ini bisa menjadi teman para
pembaca dalam menjalani masa-masa percintaan. Kisah-kisah nyata yang disajikan
dalam buku ini akan membantu para pembaca untuk mengentropeksi diri tentang apa
yang sedang di alaminya. Dengan penggunaan bahasa yang mudah
dimengerti akan memudahkan pembaca dalam memahaminya. Dan juga terdapat banyak
puisi-puisi atau sajak-sajak yang indah.
Kekurangan
Dalam beberapa bagian
buku ini mengggunakan gaya bahasa yang kadang terlalu berlebih-lebihan.
Misalnya ketika mengilustrasikan tubuh kurus krempeng yang berlebih dan
mengilustrasikan adega-adegan yang tidak pantas untuk dibaca oleh anak-anak
usia 17 tahun kebawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar